Dua Terpidana Teroris Dipindahkan ke Makassar

Salah satu anggota kelompok teroris Santoso. (Antara)

Dua Terpidana Teroris Dipindahkan ke Makassar

Dua terpidana teroris jaringan Santoso dan Nurdin M top dipindahkan

Dythia Novianty : Kamis, 21 April 2016 00:37 WIB

CND News - Dua terpidana teroris jaringan Santoso dan Nurdin M top, Asrul Riyadi alias Nasrullah dan Nur Chandra alias Burhan alias Arif Suharto, dipindahkan dari Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua Jakarta ke Lembaga Permasyarakatan Kelas I Makassar.
"Dua terpidana teroris ini ditahan khusus di Rutan Brimob Kelapa Dua Jakarta, kemudian dipindahkan ke Lapas Makassar dengan pengawalan ketat Densus 88 Antiteror serta Satgas Antitrorisme Kejagung," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Deddy Suwardy Surachman di Makassar, Rabu (20/4/2016).
Berdasarkan informasi, terpidana Asrul Riyadi warga asal Poso, Sulawesi Tengah ini divonis 5,5 tahun penjara oleh majelis hakim karena telah menyembunyikan teroris, Tadrib Asykari. Dia divonis pada tanggal 30 Juni 2015.
Sedangkan, terpidana teroris Nur Chandra alias Jajut alias Faruq alias Burhan alias Arif Suharto, divonis empat tahun penjara. Nur Chandar terlibat peledakan Bom di Pasar Sental Poso 25 Desember 2012.
Nur Chandra sudah pernah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua sejak 22 Desember 2014. Sedang Asrul Riyadi ditahan sejak 3 Oktober 2014. Keduanya resmi dipindahkan penahannya di Lapas dan akan menjalani hukuman hingga selesai masa waktu kurungannya.
"Tadi langsung dijebloskan ke Lapas Makassar. Mereka ditahan dalam kasus terorisme berbeda. Nur Chandra terlibat peledakan bom di Pasar Sentral di Poso pada 25 Desember 2012. Sedang Asrul pernah menyembunyikan teroris besar yakni Noordin M Top dan Dr Azhari," terang Deddy.
Pemindahan kedua terpidana terorisme itu ke Lapas Makassar, merupakan keputusan rapat bersama. Terdapat empat instansi yang terlibat dalam keputusan itu yakni Kementerian Hukum dan HAM, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kejaksaan Agung, dan Kepolisian.
"Soal penempatan terpidana kasus terorisme itu hasil keputusan rapat," ucapnya. (Antara)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »