Film yang di release bulan MEI 2016 ini , sangat BOOMMIINGGG!!! . Di bintangi para youtubers indonesia. Ada Kemal Palevi , Reza Oktovian , Andovi & Jovial da Lopez, Tommy Lim, Melani Nicole, UUS, Marlo Ernesto, Rayi(RAN), Rani Ramadhany, Natasha Farani, dsb.
[Sedikit SPOILER]
Film ini mengisahkan bagaimana para lelaki zaman sekarang menggunakan MODUS atau Modal Dusta, untuk mendapatkan wanita. Cara sangat gampang dan sangat simple , tidak sedikit para wanita termakan oleh MODUS yg diberikan . Dan dengan trik ini , ada yang hubungannya berlangsung dengan baik dan bertahan ada juga yang sebentar saja. Sampai suatu ketika Andovi , dalam film ini , ia menemukan seorang wanita yaitu Kirana(Melani Nicole) wanita yang susah di modusin. Berbagai
Ada Spoiler Terselubung di Trailer Captain America: Civil War
By Ruly Riantrisnanto
Los Angeles - Wacana tewasnya salah satu karakter di film Captain America: Civil War, masih menjadi misteri besar di kalangan fans film superhero. Belakangan, sebuah teori yang merujuk dari trailer kedua, berusaha membeberkan secara dini mengenai siapa yang kemungkinan tewas.
Seperti dilihat melalui trailer terbaru Captain America: Civil War dari Marvel, nasib nahas menimpa War Machine, sahabat Iron Man. Superhero yang bergabung di tim Iron Man itu tampak jatuh dan tak sadarkan diri usai tertembak oleh senjata api. Namun, terdapat satuspoiler tersembunyi lainnya yang lebih menarik.
Dugaan tersebut diperkuat dengancapturesalah satu adegantrailerunggahan Marvel Entertainment pada menit ke-2.05.Capture yang ada, dilengkapi versizoomdari sosok di belakang Captain America saat ia menyerang Iron Man dengan tamengnya.Situs Cinema Blend, Minggu (13/3/2016), membeberkan bahwa salah satu cuplikan adegan dalam trailer baru, memperlihatkan tubuh tak berdaya salah satu karakternya. Meski tak ditampilkan secara jelas, namun tubuh tersebut diasumsikan sebagai Bucky Barnes alias Winter Soldier yang diduga tewas.
Di belakang Captain America, tampak sekelebat tubuh tak berdaya yang diduga adalah Winter Soldier dengan kondisi tangan kiri bionik yang sudah hancur. Bintang merah di bahu tangan kiri beserta rompi yang dipakai oleh tubuh itu, memperkuat dugaan tersebut.
Petikan adegan disebarkan pertama kali lewat situs Reddit dan langsung menjadi perbincangan di kalang penggemar film superhero Marvel. Meskipun begitu, wacana karakter yang tewas dalam film ini, masih perlu diketahui jawaban pastinya ketika tayang di bioskop.
Di film ini, Captain America bekerjasama dengan sahabat lamanya, Bucky Barnes alias Winter Soldier yang diduga kuat menjadi incaran pemerintah. Sementara, Iron Man juga mendapat bantuan dari Rhodes alias War Machine yang merupakan sahabat dekatnya.
Captain America: Civil War berpusat pada perseteruan Captain America dan Iron Man setelah pemerintah menetapkan satu program baru usai banyaknya korban jiwa berjatuhan di sebuah tempat yang sangat penting. Film superhero tersebut siap tayang pada 6 Mei 2016 di AS dan akhir bulan April 2016 di Indonesia.
Film komedi "Modus" merupakan film yang berasal dari Indonesia dengan genre komedi dan drama. Film Modus 2016 ini disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Adhe Darmastrya dan Adhe Darmastriya. Film ini akan banyak dibintangi para Youtuber seperti Andovi da Lopez, Jovial Da Lopez, Reza Oktovian, Kemal Pahlevi dan Tommy Limm. Dan tidak lupa pula para komika seperti Uus dan Fico Fachriza. Film ini akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 4 May 2016.
Sinopsis Modus (2016) Film Drama "Modus" bercerita tentang Andovi seorang mahasiswa hukum yang berusaha mengejar cintanya Cinta. Cinta merupakan anak dari pengusaha batu bara. Andovi jatuh cinta kepada Cinta karena hal yang sepele. Namun perjuangan Andovi tidak berjalan mulus, karena selalu tidak berhasil. Karena itu, Andovi meminta saran kepada Jovial kakaknya. Jovial adalah seorang mahasiswa film yang memiliki banyak cewek. Jovial menyarankan kepada Jovial untuk lebih dahulu mengenal tipe cewek, karena tipe cewek itu bermacam macam.
Andovi kemudian semakin penasaran kehidupan Cinta, Andovi mencoba menstalker media sosial milik Cinta. Andovi dan Jovial berusaha mengumpulkan hal hal penting tentang Cinta. Namun kakak Andovi selalu salah dalam memberikan saran. Saran yang diberikan oleh Jovial selalu berkaitan dengan yang namanya film. Karena itu mereka memulai kembali untuk melakukan riset tentang Cinta. Jovial memberikan ide untuk menyamar menjadi wanita, dan berkumpul bareng dimana Cinta berkumpul bersama teman temannya.
Mereka menyamar menjadi wanita dengan nama Joviana dan Dova. Mereka dibantu oleh Edho dan Guntur. Namun Edho dan Guntur tak menemukan informasi kalau Cinta memiliki teman Gay yang bernama Ge. Ge dapat merasakan bahwa Andova dan Dova bukan wanita asli, melainkan lelaki yang menyamar menjadi wanita.
Andovi kembali menyelidiki lebih dalam tentang kehidupan Cinta, Jovi menyuruh Ando untuk menyelidiki kehidupan mantan Cinta yang bernama Rayi. Rayi memiliki teman bernama Arap. Arap yang berada di grup neo pop. Ando ingin bisa masuk ke lingkungan mereka, namun Ando kesulitan jika berada dekat mereka. Ando meminta kepada Jovi, Guntur dan Edho untuk membuat Grup Ban dengan nama Pasti Jadi Soundtrack. Selama dua bulan mereka rajin berlatih sebelum lomba akhir semester diadakan.
Jovial selalu menyarankan Ando tentang film film yang berkaitan dengan kisah cinta. Akhirnya Ando berhasil mengajak Cinta untuk makan malam di restoran. Jovi sudah membuat hujan buatan supaya lebih romantis, Ando yang menembak Cinta namun gagal karena Ando yang seharusnya membuka payung tersebut namun malah ngomong yang gaje.
Perjuangan cinta Andovi semakin berat dengan kehadiran Dipa. Dan kabar Cinta yang ingin kuliah di luar negeri.
Banyak adegan film yang disarankan oleh Jovi dan Ando mencobanya. Lama kelamaan Cinta mulai suka kepada Andovi. Setelah melalui banyak kisah perjalanan Cinta menyatakan cintanya kepada Andovi.
Review Film Modus (2016) Film Reza Arap "Modus" akan menampilkan cerita perjuangan cinta Andovi dengan gadis bernama Cinta. Dengan segala modus dilakukan serta bantuan kakaknya Jovial dan temannya Doni dan Guntur. Hati Cinta berhasil diraih oleh Andovi. Sekelumit masalah demi mencapai tujuan menghampiri Andovi. Film yang bergenre comedy ini memang salah satu film yang banyak ditunggu tunggu oleh remaja remaja Indonesia. Bukan karena genrenya namun karena pemerannya yang sudah dulu terkenal melalui Youtube. Youtube mereka memiliki fans sendiri sendiri.
Andovi dan Jovial (SkinnyIndonesian24) Kemal Pahlevi (Kemal Pahlevi) Reza Arap (Reza Oktovian) Tommy Lyim (Tim2One) Listia Magdalena (LastDayProduction)
Bila anda telah melihat video video mereka di Youtube pasti anda ingin sekali mentonon film terbaru Modus ini. Karena diyakini akan mengocok perut dan menguras emosi. Saksikan film Modus di bioskop Indonesia pada tanggal 4 May 2016.
Detail Cast and Crew Film #Modus (2016) Genre : Comedy, Drama Produser : Gope T Samtani Sutradara : Fajar Bustomi, Adhe Dharmastriya Penulis Skenario : Jovial Da Lopez, Reza Aditya Pemain Film :
Kemal Pahlevi sebagai (Dipa) Andovi da Lopez (Andovi) Jovial da Lopez sebagai (Jovi) Melayu Nicole Rani Ramdhany Natasha Farani Attamimi Reza Oktovian Tommy Limm Rayi Putra Rahardjo Uus Listia Magdalena Syahrini
Tanggal Tayang : 4 May 2016 Rumah Produksi : Rapi Films MPAA : Remaja (R 13+) Durasi : 90 Menit Negara : Indonesia
Lebih dekat dengan Aan Mansyur, Rangga yang lain di AAdC 2
Siapakah Aan Mansyur?
Senin, 18 April 2016 20:30
CND - Antara Aan Mansyur sang penyair dan Nicholas Saputra sang aktor dua sosok yang berbeda.
Susah mencari persamaan fisik di antara mereka. Namun, bila tetap hendak dicari persamaannya: dua-duanya memerankan Rangga di Ada Apa dengan Cinta? (AAdC) 2yang siap edar akhir April nanti.
Lho, bukannya pemeran Rangga adalah Nicholas?
Ya, Nico, sapaan bagi Nicholas Saputra, kembali memerankan Rangga melanjutkan film pertama yang rilis 14 tahun silam. Namun, Aan juga menjadi Rangga di AAdC 2. Tidak muncul secara fisik, melainkan jiwanya mengisi sosok Rangga yang dimainkan Nico.
Hal itu dimungkinkan lantaran Aan yang menulis puisi-puisi di AAdC 2. Di film, ia menulis puisi atas nama Rangga.
Bagaimana awalnya Aan didapuk menuliskan puisi-puisinya untuk AAdC 2?
Kaget dan tak percaya, itu reaksi pertama Aan saat dipinang Mira Lesmana, produser AAdC 2 tepat setahun lalu, April 2015. Kala itu, Aan tengah di Yogyakarta, merilis buku barunya. Mira menghadiri acara itu. Mira diam-diam mengagumi karya Aan.
Tak pernah terlintas di benak Aan akan menggantikan Rako Prijanto, penulis puisi di AAdCpertama. Dan tanpa pikir panjang Aan menerima lamaran Mira menulis puisi di sekuelAAdC.
Kamis pekan kemarin, 14 April 2016, Aan kembali bertemu Mira. Kali ini bukan di Yogyakarta, melainkan di acara peluncuran novel AAdC pertama dan pembacaan puisi dari buku puisi terbaru Aan berjudul, Tak Ada New York Hari Ini di Plaza Senayan, Jakarta Selatan.
Aan bercerita bagaimana kagetnya ia dilamar Mira menulis puisi Rangga. Sesekali, pria bertubuh kecil itu menyelipkan lelucon bak sedang stand-up comedy yang menggelitik tawa.
“Waktu itu ibaratnya dilamar Mbak Mira, dia bilang, ‘Mau tidak nulis puisi di AAdC 2?’. Wah, rasanya saya bahagia sekali tapi khawatir, ada rasa takut juga, ya teman-teman tahulah bagaimana dunia sastra. Seperti ada tamparan besar buat saya, karena AAdC pertama itu ibarat ada Chairil Anwar, di AAdC kedua ada Aan Mansyur,” ujar Aan dengan logat Makassar-nya.
“Bagaimanapun, saya merasa AAdC punya sumbangsih besar sekali. Mau orang akui atau tidak, AAdC punya peran besar banget membuat wajah puisi Indonesia sekarang. Jadi orang tiba-tiba baca puisi, anak-anak muda jadi suka puisi, bawa-bawa buku puisi, dan baca puisi. Terlibat di sini sekarang artinya membuat saya sebagai orang yang menulis puisi bisa lebih percaya,” lanjutnya.
Sejak pinangan itu, Aan harus menyelami karakter Rangga untuk membuat puisi. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu bisa dikatakan sebagai sosok lain dari Rangga selain si pemeran karakter fenomenal tersebut, Nicholas Saputra. Mengapa demikian?
Lantas siapa sebenarnya Aan Mansyur, sosok lain dari Rangga di AAdC 2?
Menonton lagi AAdC pertama dan waswas dengan sekuelnya
Kenapa AAdC jadi film yang terus dikenang?
Selasa, 12 April 2016 19:30
CND - Apa yang happy people atau pembaca budiman lakukan saat Valentine pada 2002 silam? Kalau waktu itu kamu merayakan Valentine di bioskop, bisa jadi film yang kamu tonton Ada Apa dengan Cinta? (AAdC).
Ya, AAdC rilis menyambut Valentine waktu itu, tepatnya 8 Februari 2002.
Di waktu itu, sebagian besar dari kita mungkin masih kuliah, masih SMA, SMP, atau malah ada yang masih SD. Tapi, kita semua punya satu film favorit di masa itu: AAdC.
Membicarakan AAdC siapa yang bisa lupa dengan momen-momen di film itu atau dialognya ("Salah gue? Salah temen-temen gue?") atau puisinya ("Pecahkan saja gelasnya biar ramai"; "Ku lari ke hutan...").
AAdC tidak hanya salah satu film penting negeri ini yang dengan baik mengisahkan cerita remaja, tapi juga yang terlaris di masanya (waktu itu ditonton 2,7 juta pasang mata). Tapi, utamanya, film itu telah tertanam ke dalam memori kolektif banyak orang. Tidak banyak film nasional yang seperti itu.
Belum lama ini saya menonton lagi filmnya. Hitung-hitung menyegarkan ingatan menyambut sekuelnya yang bakal rilis 28 April nanti.
Kesan pertama usai menontonnya lagi adalah sebetulnya saya masih tak rela filmnya dilanjutkan. Bagi saya, yang membuat filmnya begitu dikenang adalah justru saat kita, penontonnya, mendapati Cinta dan Rangga berpisah di bandara.
Saat melihat mereka berpisah, kita memang tak melihat kisah asmara mereka berakhir bahagia, namun keinginan untuk menyaksikan mereka bersatu justru terus hinggap di benak kita. Dari situ, harapan untuk mereka bersatu selalu ada.
Miles Films tampaknya ingin menyuguhkan jawaban dari harapan penonton dengan membuat sekuelnya.
Boleh saja, meski begitu, saya takut ekspektasi alias harapan saya pada kisah Cinta dan Rangga berbeda dengan yang kelak saya tonton di bioskop dalam sekuelnya.
Sungguh, saya berharap-harap cemas pada sekuelnya.
Namun, saat ini saya ingin bernostalgia dahulu, sebelum dipuaskan (atau dikecewakan?) oleh sekuel AAdC.
Adegan film AAdC pertama. dok. Miles Films/istimewa
Yang juga terasa lain, yang baru saya sadari, ternyata AAdC bukanlah film remaja yang enteng. Tengok saja, di bagian awal, setelah prolog musik yang nge-beat, film jadi murung. Kita lihat Alya (dimainkan Ladya Cheryl) curhat pada para sahabatnya, ia dan ibunya baru saja jadi korban KDRT sang ayah.
Mengawali cerita dengan persoalan besar begitu bukan khas film remaja. Tapi dengan jenius, filmnya bisa menyelipkan hal-hal besar tetap asyik jadi tontonan remaja.
Tengok pula latar belakang keluarga Rangga (Nicholas Saputra). Ia tinggal berdua dengan ayahnya. Dari ceritanya pada Cinta (Dian Sastrowardoyo) kita tahu ayahnya seorang pembangkang. Lantaran ulahnya, sang ayah kehilangan pekerjaan sebagai dosen. Cinta lalu bilang, sekarang zaman Reformasi, tekanan macam begitu kok masih berlaku?
Ayah Rangga menjawab, Reformasi cuma slogan. Keadaan belum berubah banyak.
Kemudian rumah Rangga dilempar bom molotov oleh pengendara motor. Ruang tamunya terbakar. Rangga mengejar. Pengendara motor berhasil kabur.
Lagi-lagi, tak banyak film remaja yang menyuguhkan perihal berat macam begitu, meyerempet soal pandangan politik. AAdC pertama menjadi kritik di masa itu bahwa Reformasi 1998 tak mengubah banyak keadaan negeri kala itu.
Adegan film AAdC pertama. dok. Miles Films/istimewa
AAdC pertama lahir di masa yang tepat. Saat film Indonesia yang baik baru mulai bangkit. Generasi baru sineas yang lahir di penghujung Orde Baru (Mira Lesmana, Riri Riza dkk) telah kian fasih membuat film. Kuldesak, rilis 1998, adalah karya percobaan mereka. Sedang AAdC (yang disutradarai Rudi Soedjarwo) adalah produk saat mereka kian fasih menggunakan medium film.
Saya setuj denagn yang dibilang pengamat budaya pop Hikmat Darmawan di Rolling Stone Indonesia edisi April 2016. Katanya, AAdC film komersial yang memenuhi semua syarat film komersial yang baik: ceritanya lancar, bintangnya cantik dan ganteng, musiknya enak didengar, dan bahasa visualnya enak dilihat.
Adegan film AAdC pertama. dok. Miles Films/istimewa
Katanya pula, AAdC pertama jadi suara generasi awal 2000-an. Film remaja yang jadi fenomenal memang perlu syarat seperti itu bila ingin terus dikenang.
Sejarah mencatat Tiga Dara jadi juru bicara remaja tahun 1950-an, Badai Pasti Berlaludan Kampus Biru tahun 1970-an, sedang Gita Cinta dari SMA dan Catatan Si Boy tahun 1980-an.
Pertanyaan yang kemudian menggantung, bagaimana sejarah akan mencatat AAdC 2? Saya waswas dengan jawabannya, tapi di saat bersamaan saya ingin filmnya bernasib baik. Semoga.
Kata Melly Goeslaw, ini lagu yang gambarkan scene penting di AADC 2
Silahkan menerka dari lirik di bawah ini.
Kamis, 21 April 2016 14:00
CND - Sekuel Ada Apa dengan Cinta (AADC) siap edar di bioskop pada 28 April nanti. Selain cerita dan karakternya yang begitu kuat, lagu-lagu di AADC pertama juga begitu melekat hingga kini.
Melly Goeslaw dan Anto Hoed kembali dipercaya membuat soundtrack film AADC 2. Selama tiga bulan, Melly dan Anto berkutat menggambarkan keadaan yang terjadi setelah 14 tahun berlalu.
Dari semua lagu yang dibuat untuk AADC 2 ini, 'Jangan Ajak Ajak Dia' merupakan lagu yang paling susah dibuat liriknya oleh Melly Goeslaw. Kata istri Anto Hoed itu, lagu itu semacam mewakili adegan penting di sekuel film fenomenal tersebut.
"Enggak terlalu bisa ngomong ya aku. Karena ini sangat nge-link sama filmnya. Dan ini the best scene di situ, AADC 2 itu. Kalau udah nonton pasti paham," ujar Melly saat launchingalbum di CFC Bangka, Jakarta Selatan, Rabu 20 April 2016.
"Sebenarnya sih itu (lagu-lagu) udah teaser adegan film kalau kamu amatin liriknya. Itu udah paham berarti," sambungnya.
Selain panjang dan susah, pengerjaan lagu 'Jangan Ajak Ajak Dia' memberikan emosional yang begitu dalam untuk Anto Hoed sendiri. Saat proses pengerjaan lagu itu, ayahanda Anto Hoed meninggal dunia.
"Saya punya pengalaman menyedihkan, pas lagu itu ayah saya meninggal, dan itu bikin musiknya tambah arrgghh. Jadinya melow banget," ungkap Anto Hoed.
Melly menimpali, "Saya yakin, orang-orang habis nonton filmnya nanti, akan nyari CD-nya karena lagu 'Jangan Ajak Ajak Dia'. Kalau theme song-nya sendiri 'Ratusan Purnama'."
Di album soundtrack AADC 2, Melly Goeslaw dan Anto Hoed merilis delapan lagu. Di situ ada enam lagu baru, yakni 'I'm Still Loving You', 'Perjalanan', 'Ratusan Purnama', 'Jangan Ajak Ajak Dia', 'Sayang Mau Apa?', dan 'Terlalu Cinta'. Dua lainnya, 'Bimbang' dan 'Suara Hati Seorang Kekasih' direcycle dari album soundtrack pertama.