Apa yang terjadi pada Geng Cinta dan Rangga setelah 14 tahun?


Kami sudah nonton AADC 2, ini ulasannya

Apa yang terjadi pada Geng Cinta dan Rangga setelah 14 tahun?


CND News - Yang ditunggu-tunggu akhirnya hadir juga: Ada Apa dengan Cinta (AADC)2. Tak pernah terbayang kisah Rangga (Nicholas Saputra) pergi meninggalkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) ke New York ada lanjutannya. Sebelumnya kita cuma tahu mereka berpisah di bandara dengan kecupan manis di bibir.
Senin 25 April 2016, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, saya mendapat kesempatan menonton AADC 2 duluan sebelum filmnya rilis di bioskop. Pastinya yang datang ke Gala Premiere di Yogyakarta sudah tahu akhir Rangga dan Cinta.

Artikel ini pastinya tak akan memberi bocoran tentang jalan cerita kelanjutan Rangga dan Cinta. Jujur, rasa penasaran saya soal AADC 2 menurun ketika melihat trailernya dirilis. Saat masuk di bioskop, dan siap nonton pun, saya tak mau memasang ekspektasi tinggi-tinggi.
Namun saya ternyata salah.
Setelah 14 tahun, kita kembali melihat Cinta, Karmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Prescillia), berkumpul lagi. Banyak hal terjadi tak terduga dengan Geng Cinta. Bahkan bikin saya sendiri tak menyangka dengan masalah yang dialami Karmen. Atau kehidupan Maura dan Milly. Begitu juga cerita soal Cinta.
Adegan film AADC 2.
© 2016 storibriti.com/Miles Films/istimewa

Atau kelucuan Milly di setiap scenenya yang membuat seisi bioskop tertawa terbahak-bahak. Kepolosannya tak dibuat-buat seperti kebanyakan pemain film lainnya. Milly tetap menjadi pencair suasana di antara teman-temannya.
Penulis skenario, Mira Lesmana dan Prima Rusdi sepertinya begitu tahu apa yang diinginkan penonton. Selama 14 tahun kita membiarkan kisah cinta Rangga dan Cinta berakhir tak manis, mereka berpisah dan tak pernah bertemu lagi. Ternyata tidak selama itu. Mereka menjalin hubungan jarak jauh alias LDR (long distance relationship). Mungkin cuma ini yang bisa saya bocorkan.
Meski sempat gemas sepanjang film, rasa penasaran saya terbayar. Ekspektasi saya tentang AADC 2 langsung naik. Ya, meski banyak merk-merk yang jadi sponsor ditampilkan sepanjang film, namun tetap asyik dipandang.
AADC 2
© 2016 storibriti.com/Miles Films/istimewa

Bagi Geng Cinta, tak susah menyatukan chemistry kembali. Rasanya masih tetap sama melihat Geng Cinta seperti 14 tahun lalu, kala mereka masih remaja. Di sekuel ini, mereka menunjukkan pertemanan yang semakin dewasa.
Mira Lesmana dan Prima Rusdi, yang menulis skenarionya, tidak melupakan sosok Alya (Ladya Cheryl) yang memilih tak ikut di sekuel AADC. Mereka tak lantas membuang Alya begitu saja, kita masih bisa merasakan kehadiran Alya di film itu. Seperti yang sudah kita tahu, Ladya memutuskan tidak bermain lantaran melanjutkan pendidikannya.
Selain Geng Cinta, Rangga, dan Mamet (Dennis Adishwara), ada empat pemain film pendukung lainnya, yakni Ario BayuChristian SugionoDimi Cindyastira, dan Sarita Thaib. Meski mereka tergolong pemain baru di AADC 2, empat peran mereka begitu terkait.
Adegan film AADC 2.
© 2016 storibriti.com/Miles Films/istimewa

Puisi Aan Mansyur juga terasa pas untuk seorang Rangga. Sama seperti di film pertama, dialog AADC 2 menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tetapi tetap enak didengar. Musik garapan Melly Goeslaw dan Anto Hoed tepat mewakili setiap adegannya.
Di luar ceritanya, saya juga terkagum-kagum dengan semua hal yang ada di film itu, dari mulai kostum pemain hingga tata artistinya. Semuanya enak dipandang. Benar kata Dian Sastro, Riri Riza begitu memperhatikan setiap detailnya. Bukan cuma soal adegan dan pengambilan gambar, sutradara asal Makassar ini juga memperhatikan make-up, baju yang dikenakan pemain, letak properti, hingga para pemain figuran.
Bagaimana tidak, sepanjang film mata penonton dimanjakan dengan warna-warna indah dari paduan busana Geng Cinta dan pemain lainnya. Riasan wajahnya tak berlebihan, tampak natural untuk wanita seusia mereka sekarang ini. Penonton, termasuk saya, berdecak kagum dengan kecantikan Dian Sastro hingga film habis.
Bukan cuma itu, AADC 2 juga menunjukkan sisi lain dari Yogyakarta. Mira Lesmana dan Riri Riza menampilkan beragam seni hingga tempat wisata yang belum terjamah di Kota Gudeg tersebut. Mereka melibatkan seniman dari bidang yang berbeda-beda di Yogyakarta yakniEko Nugroho dengan seni instalasinya, ada kelompok teater boneka Papermoon Puppet Theatre, musisi Marzuki Mohammad dengan grup Jogja Hip Hop Foundation, dan seniman kopi, Pepeng pemilik kedai Klinik Kopi.
Adegan film AADC 2.
© 2016 storibriti.com/Miles Films/istimewa

Memang tak sopan rasanya bila saya memberikan spoiler untuk film yang dinanti-nanti sejak Mira Lesmana mengumumkan membuat sekuelnya.
Yang pasti, AADC 2 akan menjadi tontonan yang begitu menyenangkan dan mengoyak-ngoyak perasaan. Semuanya terasa sesuai porsi, tak ada yang berlebihan. Setelah dua jam filmnya diputar, seisi bioskop sontak bertepuk tangan. Ya, saya rasa itu memang pantas diberikan untuk AADC 2.
Sekuel AADC bukan cuma layak ditonton bagi kamu yang sudah ada di generasi AADCpertama. AADC 2 juga bisa dinikmati generasi remaja sekarang.
Omong-omong, jangan langsung beranjak keluar dari bioskop dulu ya, happy people! Hihihi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »