Pada intinya, hikmah terbesar dari mandi adalah untuk menyucikan seseorang dari segala bentuk kotoran (najis ataupun hadas) sebelum ia melaksanakan ibadah. Mandi Wajib sendiri ialah cara untuk menghilangkan suatu Hadast besar atau menyucikan diri dari Hadats Besar yg terdapat didlm tubuh atau diri kita dg cara membasuh atau mandi dg air diseluruh tubuh dari mulai ujung rambut hingga ujing kaki.
Namun untuk melakukan mandi wajib yang benar, seseorang tidak dapat melakukannya hanya dengan berdiri saja atau jongkok saja. Melainkan ia harus melakukannya dalam kedua situasi untuk meratakan air ke seluruh anggota tubuhnya.
Uztad Haji Mat Jais Kamos, selaku Asisten Direktur Bagian Dakwah, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) mengatakan kalau ternyata masih banyak umat Islam yang salah dalam melakukan mandi wajib.
“Akibatnya, mandi majibnya menjadi tidak sah karena tidak memenuhi salah satu rukun mandi wajib yaitu meratakan air keseluruh anggota badan yang zahir.”Source: palembang.tribunnews.com
Rukun mandi wajib
via: http://palembang.tribunnews.com
Dalam melakukan mandi wajib, umat muslim harus tahu dan memenuhi rukun rukunnya, kalau tidak maka mandi wajib seseorang itu tidak akan sah.
Pertama, niat.
NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAAHI TA’AALAA.
Artinya:
“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah Taala.”
Kedua, menghilangkan kotoran di tubuh.
Ketiga, meratakan air keseluruh anggota badan yang zahir.
Dalam membaca niat hendaknya dilakukan sebelum memulai mandi. Ketika niat itu dilambatkan atau membacanya setelah memulai mandi wajib, maka akan membuat mandi wajibnya menjadi tidak sah.
Apa saja yang harus dibasuh saat mandi?
via: http://palembang.tribunnews.com
Jadi dia harus memulai kembali niatnya ketika dia mulai menyampaikan air keseluruh anggota badannya. Jika dia berniat sebelum air sampai ke badan, niat itu juga tidak sah. Jadi mandi wajibnya tidak sah.Jika seorang wanita yang rambutnya dikuncir atau disanggul, maka kunciran atau sanggulannya harus dibuka supaya air bisa masuk sampai ke dalam.
Bulu dalam hidung tidak wajib untuk dicuci, namun jika bulu dalam hidung itu bernajis maka hukumnya menjadi wajib untuk dicuci. Kuku juga harus diperhatikan, kalau ada kotoran yang dapat mencegah air membasuh tubuh maka harus dibuang saat mandi, terutama yang ada di bagian bawah kuku.
Lalu bagaimana dengan rambut berwarna?
via: http://palembang.tribunnews.com
Inilah yang hingga kini menjadi perdebatan tersendiri, Uztad Haji Mat Jais Kamos mengatakan pewarna yang boleh digunakan adalah pewarna inai. Jika rambut seseorang itu diwarnai dengan pewarna selain inai, mandi wajib seseorang itu tidak sah.
Apa itu pewarna Inai? Inai adalah pewarna tradisional yang terbuat dari bahan alami dan herbal. Kalau di Indonesia seringkali digunakan untuk membuat tato warna tradisional pada tangan saat seseorang akan menikah. Peawarna ini akan hilang dengan sendirinya selama beberapa hari.
Jadi, seseorang yang menyemir rambutnya dengan pewarna selain inai, jika dia hendak mandi wajib, dia harus membuang pewarna pada rambutnya terlebih dahulu. Karena pewarna rambut akan menghalangi sampainya air ke rambut.
Penyebab mandi wajib
via: http://www.zachospharmacy.gr
Tiga sebab bagi pria dan perempuan yaitu karena bersetubuh meskipun tidak keluar air mani, keluar air mani dan mati.
Sementara 3 alasan lagi hanya bagi kaum perempuan saja, yaitu keluar darah haid, nifas dan melahirkan anak (wiladah).
Tidak ada aturan khusus dalam penggunaan air yang digunakan untuk mandi wajib, yang penting air itu adalah air bersih darimanapun sumbernya tidak menjadi masalah.
Sekarang sudah tahu bukan bagaimana melakukan mandi wajib yang benar dan sah? Sebarkan artikel ini supaya tidak ada lagi orang yang salah dalam melakukan mandi wajib!